Home About Us Contact Us Disclaimer Terms of Use Sitemap
Zombie Menyerang Komplek Perumahanku Infected Dawn
Published on July 5, 2025 | aqila

Zombie Menyerang Komplek Perumahanku Infected Dawn

**Zombie Menyerang Kompleks Perumahanku: Fajar yang Terinfeksi**

Matahari terbit seperti biasa, menyinari kompleks perumahan Infected Dawn. Burung-burung berkicau, anak-anak bersepeda ke sekolah, dan aroma kopi memenuhi udara. Semua tampak normal, sampai teriakan memekakkan telinga memecah ketenangan.

Awalnya dikira perkelahian, tetapi segera menjadi jelas ada sesuatu yang jauh lebih buruk. Tetangga, Pak Herman yang ramah, berjalan terhuyung-huyung di jalan, matanya merah dan tatapannya kosong. Giginya terkatup, dan dia menggeram ke arah Bu Ani yang sedang menyiram tanaman. Sebelum ada yang bisa bereaksi, Pak Herman menerjang, menggigit lengannya.

Kepanikan pecah. Teriakan memenuhi udara saat orang-orang menyaksikan dengan ngeri saat Bu Ani ambruk, kejang-kejang, dan kemudian, dengan mengerikan, bangkit kembali. Dia bergabung dengan Pak Herman, haus akan daging.

Infected Dawn tidak lagi menjadi tempat yang aman. Itu menjadi medan pertempuran.

Aku, seorang mahasiswa yang hanya ingin menyelesaikan skripsiku, tiba-tiba menemukan diriku di tengah kiamat zombie. Dengan kecerdasan dan sedikit keberuntungan, aku berhasil berlindung di apartemenku, mengunci pintu dan menutup jendela dengan segala yang aku bisa temukan.

Dari jendela, aku menyaksikan adegan-adegan mengerikan. Zombie berkeliaran di jalanan, menyerang siapa saja yang cukup sial untuk melintasi jalan mereka. Teriakan minta tolong bercampur dengan suara mengerikan dari orang yang sedang dimakan.

Untungnya, tidak semua orang menyerah. Sekelompok kecil penyintas - seorang pensiunan tentara, seorang perawat berani, seorang mekanik yang cerdas, dan aku sendiri - bergabung untuk melawan. Kami tahu bahwa harapan kami tipis, tetapi kami menolak untuk menyerah tanpa perlawanan.

Kami membangun barikade, menjarah persediaan, dan merencanakan strategi. Pensil dan kertas skripsiku sekarang diganti dengan peta kompleks dan taktik bertahan hidup. Buku-buku pelajaranku menjadi senjata yang tumpul.

Setiap hari adalah perjuangan. Kami kehilangan teman, mengalami kemunduran, dan hampir menyerah berkali-kali. Tetapi kami terus maju, didorong oleh harapan samar bahwa kami dapat bertahan hidup dari mimpi buruk ini.

Infected Dawn telah menjadi neraka. Tetapi di tengah kegelapan, secercah harapan tetap ada. Kami akan berjuang. Kami akan bertahan. Kami akan mengambil kembali rumah kami, satu zombie pada satu waktu.

Matahari terbit di Infected Dawn, tetapi fajar ini berbeda. Ini adalah fajar yang terinfeksi, fajar perjuangan, fajar harapan. Dan kami akan memastikan bahwa itu bukan fajar terakhir kami.

Comments